Impact Stories

Core Competencies Sebagai Topik Pembuka Pelatihan FDS

Share

Sabtu, 16 Oktober 2021 merupakan pekan pertama dari Pelatihan Fasilitator Dampak Sosial (FDS). FDS adalah adalah program peningkatan kapasitas individu untuk menjadi fasilitator perubahan di lingkungannya. Tujuan dari program ini adalah mempersiapkan 600 individu untuk menjadi pendamping organisasi sosial, kegiatan masyarakat, maupun inisiatif sosial lainnya. Peserta FDS tidak harus perwakilan organisasi/komunitas, namun memiliki ketertarikan untuk melakukan perubahan di lingkungannya. Pada pekan ini 300 peserta telah terpilih melalui seleksi akan mendapatkan materi pertama mereka. Mengingat kondisi pandemi yang belum mereda. Sesi materi dilaksanakan secara virtual melalui Zoom Meeting.

Core Competencies menjadi topik yang pertama kali diberikan kepada peserta yang merupakan perwakilan 32 Provinsi yang ada di Indonesia. Pada sesi ini peserta diberikan kompetensi inti untuk mengidentifikasi permasalahan dan potensi yang ada di lingkungan komunitasnya. Core Competencies sendiri terpecah kedalam beberapa materi. Untuk minggu ini peserta akan mendapatkan empat materi yang terbagi kembali dalam dua sesi. Pada sesi pertama peserta akan mendapatkan materi mengenai social impact dan SDGs, sedangkan pada sesi kedua peserta mendapatkan materi mengenai Theory U dan System Thinking.

Untuk mewujudkan dampak dari keberadaan suatu program, seorang fasilitator akan membutuhkan pemahaman yang kompleks saat melaksanakan peranya. Dalam rangka mendukung hal tersebut, dibutuhkan penjelasan materi mengenai konsep dan dampak jangka panjang dari adanya social impact. Tentunya materi mengenai social impact juga didapatkan oleh peserta FDS Batch pertama. Materi ini disampaikan oleh Ayendha Kukuh Pangesti yang merupakan Venture and Fellowship Lead dari Ashoka Indonesia. Dalam pemaparannya Pemateri menjelaskan cara asesmen dalam sebuah program social impact. Contoh implementasi social impact yang sesuai dan tepat sasaran. Serta tips dan trik untuk menciptakan, mengembangkan pola pikir social impact hingga cara mengimplementasikan social impact sesuai dan tepat sasaran.

Selain social impact Ayendha Kukuh Pangesti juga menyampaikan materi mengenai SDGs. SDGs. merupakan pedoman pembangunan berkelanjutan yang dirancang oleh dunia untuk menyelesaikan dan mengantisipasi permasalahan yang terjadi di bumi. Tentunya materi ini sangat dibutuhkan pada saat melakukan kegiatan sosial. Melalui pemaparan social impact dan SDGs Pemateri memberikan pesan kepada peserta bahwa “Solusi itu satu paket dengan masalah. Jadi yakinlah kita semua dapat menemukan solusi dari setiap masalah yang ada”.

Tidak hanya social impact dan SDGs pekan ini peserta juga mendapatkan materi mengenai Theory U dan System Thinking. Kedua materi tersebut disampaikan oleh Ivan Ahda sebagai National Coordinator dari Jaringan Semua Murid Semua Guru. Pada saat melakukan pemaparan mengenai Theory U pemateri menjelaskan mengenai konsep dan manfaat Theory U dalam ruang lingkup yang luas. Contoh implementasi Theory U dalam merumuskan dan mengidentifikasi kondisi awal permasalahan. Tahapan-tahapan dalam implementasi Theory U dalam merumuskan suatu permasalahan. Serta tips dan trik untuk mengembangkan pola pikir Theory U.

Ivan Ahda  juga bertanggung jawab dalam menjelaskan materi System Thinking. Dalam pemaparannya Ivan Ahda menjelaskan bahwa salah satu permasalahan yang biasanya dialami oleh suatu komunitas adalah ketidakmampuan dalam menganalisa serta menangani permasalahan yang terjadi, system thinking menjadi suatu solusi yang dapat dilakukan guna untuk meminimalisir permasalahan tersebut. Pada saat melakukan pemaparan mengenai Theory U dan System Thinking pemateri juga memberikan nasihat kepada peserta bahwa “Perubahan tidak berlangsung secara mekanistik, semua butuh waktu dan proses, kita bukan satu satunya pelaku sistem yang bertanggung jawab atas ketidakadilan kesewenang wenangan atau masalah yang kita hadapi, kita harus bersama sama pelaku sistem yang lain untuk mengkristalkan niat bersama untuk intensi yang lebih baik”.

Kesempatan peserta untuk belajar tidak berhenti sampai dengan sesi materi saja. Diakhir kegiatan hari ini, peserta juga mendapatkan penugasan dari panitia penyelenggara. Peserta diminta untuk mengidentifikasi komunitas yang ada disekitar mereka menggunakan materi yang telah didapatkan hari ini. Tentunya dengan adanya sesi penugasan ini peserta dapat langsung mengimplementasikan ilmu yang didapat agar dapat direalisasikan dan menjadi dampak di kemudian hari.

Admin

Published by
Admin

Recent Posts

Mengenal Konsep SDGs dan Kaitannya dengan Ramadhan

Ramadan adalah bulan suci bagi umat Muslim di mana seluruh umat Muslim di seluruh dunia…

12 bulan ago

Mengenal Konsep SDGs dan Kaitannya dengan Ramadan

Ramadan adalah bulan suci bagi umat Muslim di mana seluruh umat Muslim di seluruh dunia…

12 bulan ago

Cerdas, Muda, dan Berprestasi: Kenalan Yuk dengan Faye Simanjuntak!

Faye Hasian Simanjuntak, membuktikan bahwa usia bukanlah halangan untuk menciptakan perubahan di dunia. Faye lahir…

1 tahun ago

Yayasan Dampak Sosial Indonesia dan FIM Padang Berikan Edukasi PHBS di Mentawai

Pada tanggal 19 Maret 2023, Yayasan Dampak Sosial Indonesia dan FIM Padang melakukan kerja sama…

1 tahun ago

Bangga! Pandawara Group Lima Anak Muda Pejuang Lingkungan.

Sumber: Instagram @pandawaragroup   Pandawara Group terbentuk oleh Gilang, Ikhsan, Rifqi, Rafly, dan Agung berteman…

1 tahun ago

Mengenal SDGs Desa

SDGs (Sustainable Development Goals) merupakan suatu agenda pembangunan berkelanjutan 2030 yang berdasarkan Hak Asasi Manusia…

1 tahun ago