Categories: Insight

Sisi Lain dari Kebaikan pada Butterfly Effect

Share

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Edward Lorenz, sebuah kepakan sayap kupu-kupu di Brazil dapat mengakibatkan sebuah tornado di Texas beberapa minggu kemudian. Kondisi ini dinamakan butterfly effect, yang dalam pengertian lebih jelasnya adalah sebuah kejadian kecil di waktu kini dapat menyebabkan kejadian yang lebih besar di masa yang akan datang, pada dalam keadaan tidak linear atau langsung. Pada akhirnya, pemaknaan butterfly effect ini akhirnya dikaitkan dengan banyak kegiatan sosial yang mengatakan bahwa kebaikan kecil akan mendatangkan dampak yang besar di lingkungan sekitar. Namun mungkin hanya sedikit dari mereka yang melakukan kegiatan sosial ini tahu bahwa tidak hanya kebaikan kecil yang berdampak ke lingkungan sekitar, namun keburukan kecil juga.

 

Keburukan yang berdampak ke bencana

Dalam berbagai kegiatan sosial, sering kali dikatakan bahwa dalam melakukan kebaikan, tidak harus dalam bentuk yang besar karena pada akhirnya kebaikan kecil pun akan berdampak besar bagi lingkungan. Dalam logika ini, berarti apabila mereka melakukan suatu keburukan, maka dampaknya akan besar juga. Jika mungkin senyuman dapat menyelematkan seluruh dunia, maka tidak aneh jika, dengan asumsi yang sama, kesedihan dapat menghancurkannya.

Mungkin pada kasus senyuman, diandaikan bahwa dengan sebuah senyuman orang lain pun dapat ikut tergerak merasakan kebahagiaan kita sehingga membuat mereka melakukan sesuatu yang baik. Namun jika kita putar kejadiannya maka bisa saja jadi dengan melihat kesedihan kita, orang lain pun dapat ikut merasakan kesedihan dan akhirnya tidak semangat dalam melakukan kegiatan apapun.

Contoh nyata kasus kesedihan ini dapat dilihat dari berbagai macam efek berita di berbagai kanal media. Menurut survey dari American Psychological Association, membaca berita dapat menyebabkan stres. Hal ini dikaitkan dengan banyaknya berita buruk yang diberitakan dimana-mana. Berita ini seakan mengatakan bahwa di dunia tidak ada berita baiknya lagi, yang akhirnya mengakibatkan masyarakat beranggapan bahwa tidak adanya harapan bagi dunia ini. Padahal pada faktanya, hal yang ada di dunia ini tidak semuanya buruk.

 

Merefleksikan keburukan yang dilakukan korporasi

Mungkin kita tidak akan begitu asing dari keburukan yang dilakukan oleh korporasi. Hampir setiap hari kita melihat keburukan korporasi diberitakan di berbagai kanal media. Saking seringnya, kasus semacam penyuapan untuk mendapat vendor, pemalsuan data perusahaan, sampai dengan isu lingkungan sudah seperti menjadi template dari berita harian.

Dari hal-hal yang sudah disebutkan memang ada berbagai hal yang menjadi dampak langsung dari perilaku buruk korporasi. Akan tetapi kalau kita masukkan faktor butterfly effect pada keburukan-keburukan ini, tentu keburukan yang terjadi tidak akan hanya berdampak pada satu sisi saja, melainkan dapat menjadi sebuah kendala yang sangat besar bagi masyarakat.

Mari kita berandai-andai dari salah kasus buruk yang dilakukan oleh korporasi : penyuapan untuk mendapatkan vendor. Katakanlah perusahaan A adalah perusahaan yang bergerak dalam sektor pembangunan. Perusahaan A saat ini sedang terlibat dalam persaingan mendapatkan proyek pembangunan rumah susun yang diusulkan oleh pemerintah. Untuk mendapatkan proyek ini, perusahaan A yang mungkin akan kalah dengan pesaingnya karena kurangnya kompetensi mereka, akhirnya menggunakan metode “suap”. Jika kita melihat dari segi dampak langsung yang diberikan, mungkin hal ini hanya akan berdampak akan kurang kokohnya bangunan rumah susun dan yang pada akhirnya mengakitbatkan umur rumah susun ini tidak bertahan lama. Namun jika kita meliarkan kembali imajinasi kita seperti dalam konteks butterfly effect, bisa saja bangunan yang tidak bertahan lama ini akan berdampak pada celakanya orang yang hidup disana, ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintah, semakin mengakarnya korupsi di Indonesia, dan masih banyak lagi.

Oleh karena itu, pengurangan dampak buruk yang dilakukan oleh perusahaan harus dikurangi sebisa mungkin untuk menghindari kemungkinan buruk yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Dampak Sosial Indonesia dapat membantu meminimalisir dampak buruk ini dengan pengelolaan corporate social responsibility yang baik. Dengan CSR yang baik, bisa saja konteks keburukan ini bisa berubah menjadi sebuah kebaikan yang akhirnya dapat membuat kebaikan-kebaikan yang besar di masa yang akan datang.

 

 

Referensi :

Heid, M. (2018). You Asked: Is It Bad for You to Read the News Constantly?. TIME. < https://time.com/5125894/is-reading-news-bad-for-you/> [Diakses pada 3 Agustus 2018]

Admin

Published by
Admin

Recent Posts

Mengenal Konsep SDGs dan Kaitannya dengan Ramadhan

Ramadan adalah bulan suci bagi umat Muslim di mana seluruh umat Muslim di seluruh dunia…

11 months ago

Mengenal Konsep SDGs dan Kaitannya dengan Ramadan

Ramadan adalah bulan suci bagi umat Muslim di mana seluruh umat Muslim di seluruh dunia…

11 months ago

Cerdas, Muda, dan Berprestasi: Kenalan Yuk dengan Faye Simanjuntak!

Faye Hasian Simanjuntak, membuktikan bahwa usia bukanlah halangan untuk menciptakan perubahan di dunia. Faye lahir…

12 months ago

Yayasan Dampak Sosial Indonesia dan FIM Padang Berikan Edukasi PHBS di Mentawai

Pada tanggal 19 Maret 2023, Yayasan Dampak Sosial Indonesia dan FIM Padang melakukan kerja sama…

12 months ago

Bangga! Pandawara Group Lima Anak Muda Pejuang Lingkungan.

Sumber: Instagram @pandawaragroup   Pandawara Group terbentuk oleh Gilang, Ikhsan, Rifqi, Rafly, dan Agung berteman…

12 months ago

Mengenal SDGs Desa

SDGs (Sustainable Development Goals) merupakan suatu agenda pembangunan berkelanjutan 2030 yang berdasarkan Hak Asasi Manusia…

1 year ago